Harga
dalam Perspektif Supply Positioning Model
Dalam kaitannya dengan Supply
Positioning Model, harga barang/ jasa akan dipengaruhi oleh seberapa besar
tingkat risiko dan dampaknya terhadap organisasi kemudian diperbandingkan
dengan besaran nilai belanja.
Dalam kaitannya dengan penyusunan HPS
ada baiknya PPK memahami juga
pengklasifikasian barang dan jasa dengan menghubungkan risiko yang
terkait dengan penawaran (supply risk)
serta dampak keuangan dari pembeli (buyer). Pengklasifikasian ini akan terkait
dengan penentuan perkiraan keuntungan yang akan diperhitungkan oleh penyedia
barang/ jasa. Pada kondisi persaingan yang ketat karena terdapat banyak
barang/jasa dan penyedia barang/jasanya, besarnya nilai persentase keuntungan
dalam penyusunan HPS bisa lebih kecil, dan sebaliknya Hubungan risiko terkait
penawaran dan dampak keuangan dari pembeli tersebut dibedakan menjadi empat
kuadran, yaitu strategic, critical, leverage, bottle neck serta routine yang
biasa dikenal sebagai the Kraljic’s Supply Matrix.
Barang/jasa Leverage, mempunyai karakteristik resiko/dampak rendah bagi
pengguna di sisi nilai pembelian besar, yang diutamakan adalah memaksimalkan
penghematan harga. Untuk itu perhatiannya hanyalah bagaimana mendapatkan harga
terendah. Contoh: laptop berada pada pasar persaingan sempurna dimana jumlah
penyedia dan jumlah barang, baik kualitas maupun kuantitas tersedia.
Barang/jasa Routine atau rutin, adalah risiko/dampak rendah bagi pengguna
dengan nilai pembelian kecil, yang diutamakan adalah meminimalkan waktu dan
sumber daya. Untuk tipe routine dari sisi nilai barang/jasa routine cenderung
standar namun disisi biaya akan terpengaruh pada biaya perolehan (acquisition cost) dan manajemen stok.
Untuk itu penting menekan biaya perolehan dari sisi waktu kemudian manajemen
stok dari sisi tempat. Contoh: alat tulis kantor, pasti diperlukan setiap tahun
dalam jumlah yang kecil dan terpecah-pecah dalam item-item.
Barang/jasa Bottleneck, mempunyai karakteristik risiko/dampak tinggi bagi
pengguna tapi nilai pembeliannya kecil, spesifikasi fokus kepada ketersediaan
jaminan pasokan dan berbagi risiko antara pengguna dan penyedia. Di sisi biaya,
fokus kepada keterjaminan pasokan, nilai barang/jasa cenderung tinggi sehingga
harga juga mengikuti. Contoh: obat-obatan, bersifat urgen dalam artian kalau
tidak tersedia pada waktunya mengakibatkan hambatan pada pelayanan, spesifikasi
khusus dan jumlah penyedia terbatas. Nilai pembelian terbatas dan terbagi atas
item-item kecil.
Barang/jasa Critical, mempunyai karakteristik risiko tinggi
dan dengan nilai pembelian yang tinggi. Memperhitungkan semua biaya langsung
maupun tidak langsung dan maksimalisasi pencapaian nilai manfaat uang (value
for money). Biaya dan nilai sangat tinggi karena konsep perhitungannya
mempertimbangkan secara keseluruhan baik biaya perolehan, operasional,
pemeliharaan dan disposal atau pembuangan. Konsep ini dikenal dengan istilah Total
Cost of Ownership (TCO). Contoh: mesin pembangkit tenaga listrik. Dari
sisi spesifikasi sangat khusus, jumlah penyedia terbatas, bersifat urgen dan
nilai pembeliannya tinggi.
No comments:
Post a Comment