page contents HARGA DALAM PERSPEKTIF SUPPLY POSITIONING MODEL
Selamat Datang Selamat Menikmati dan Semoga Bermanfaat,Salam Hormat>

Saturday 26 March 2016

HARGA DALAM PERSPEKTIF SUPPLY POSITIONING MODEL

Harga dalam Perspektif Supply Positioning  Model
Dalam kaitannya dengan Supply Positioning Model, harga barang/ jasa akan dipengaruhi oleh seberapa besar tingkat risiko dan dampaknya terhadap organisasi kemudian diperbandingkan dengan besaran nilai belanja.

Dalam kaitannya dengan penyusunan HPS ada baiknya PPK memahami juga  pengklasifikasian barang dan jasa dengan menghubungkan risiko yang terkait dengan penawaran (supply risk) serta dampak keuangan dari pembeli (buyer). Pengklasifikasian ini akan terkait dengan penentuan perkiraan keuntungan yang akan diperhitungkan oleh penyedia barang/ jasa. Pada kondisi persaingan yang ketat karena terdapat banyak barang/jasa dan penyedia barang/jasanya, besarnya nilai persentase keuntungan dalam penyusunan HPS bisa lebih kecil, dan sebaliknya Hubungan risiko terkait penawaran dan dampak keuangan dari pembeli tersebut dibedakan menjadi empat kuadran, yaitu strategic, critical, leverage, bottle neck serta routine yang biasa dikenal sebagai the Kraljic’s Supply Matrix.

Barang/jasa Leverage, mempunyai karakteristik resiko/dampak rendah bagi pengguna di sisi nilai pembelian besar, yang diutamakan adalah memaksimalkan penghematan harga. Untuk itu perhatiannya hanyalah bagaimana mendapatkan harga terendah. Contoh: laptop berada pada pasar persaingan sempurna dimana jumlah penyedia dan jumlah barang, baik kualitas maupun kuantitas tersedia.

Barang/jasa Routine atau rutin, adalah risiko/dampak rendah bagi pengguna dengan nilai pembelian kecil, yang diutamakan adalah meminimalkan waktu dan sumber daya. Untuk tipe routine dari sisi nilai barang/jasa routine cenderung standar namun disisi biaya akan terpengaruh pada biaya perolehan (acquisition cost) dan manajemen stok. Untuk itu penting menekan biaya perolehan dari sisi waktu kemudian manajemen stok dari sisi tempat. Contoh: alat tulis kantor, pasti diperlukan setiap tahun dalam jumlah yang kecil dan terpecah-pecah dalam item-item.

Barang/jasa Bottleneck, mempunyai karakteristik risiko/dampak tinggi bagi pengguna tapi nilai pembeliannya kecil, spesifikasi fokus kepada ketersediaan jaminan pasokan dan berbagi risiko antara pengguna dan penyedia. Di sisi biaya, fokus kepada keterjaminan pasokan, nilai barang/jasa cenderung tinggi sehingga harga juga mengikuti. Contoh: obat-obatan, bersifat urgen dalam artian kalau tidak tersedia pada waktunya mengakibatkan hambatan pada pelayanan, spesifikasi khusus dan jumlah penyedia terbatas. Nilai pembelian terbatas dan terbagi atas item-item kecil.


Barang/jasa Critical, mempunyai karakteristik risiko tinggi dan dengan nilai pembelian yang tinggi. Memperhitungkan semua biaya langsung maupun tidak langsung dan maksimalisasi pencapaian nilai manfaat uang (value for money). Biaya dan nilai sangat tinggi karena konsep perhitungannya mempertimbangkan secara keseluruhan baik biaya perolehan, operasional, pemeliharaan dan disposal atau pembuangan. Konsep ini dikenal dengan istilah Total Cost of Ownership (TCO). Contoh: mesin pembangkit tenaga listrik. Dari sisi spesifikasi sangat khusus, jumlah penyedia terbatas, bersifat urgen dan nilai pembeliannya tinggi.

No comments: