Pembentukan Pasar
Pasar
dalam arti sempit adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk mengadakan
transaksi jual-beli barang dan jasa. Namun seiring dengan kemajuan zaman dan
teknologi yang menyebabkan transaksi dapat dilakukan tanpa mempertemukan
penjual dan pembeli secara langsung, maka muncul pengertian pasar dalam arti luas,
yaitu proses interaksi penjual dan pembeli untuk mencapai harga pasar. Pasar
bisa terbentuk dengan syarat:
a. Terdapat
penjual dan pembeli
b. Adanya
barang atau jasa yang diperjualbelikan
c. Terjadinya
kesepakatan antara penjual dan pembeli atau permintaan oleh pembeli dan
penawaran oleh penjual.
1. Permintaan
Permintaan (demand) adalah banyaknya jumlah barang
yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada
tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu. Hukum permintaan berbunyi
“permintaan berbanding terbalik dengan harga apabila harga barang tinggi maka
jumlah barang yang diminta sedikit sebaliknya apabila harga turun jumlah barang yang diminta bertambah”. Hukum
permintaan dapat berlaku jika keadaan ceteris paribus yaitu faktor-faktor lain
yang mempengaruhi jumlah barang yang diminta tidak berubah. Faktor-faktor yang dianggap tidak berubah
adalah :
i)
Tingkat pendapatan
ii)
Harga barang lain
(pengganti maupun pelengkap)
iii) Intensitas
kebutuhan
iv) Selera
konsumen
v)
Jumlah penduduk, dan
vi) Perkiraan
mengenai harga di masa yang akan datang.
2. Penawaran
Penawaran (supply) adalah banyaknya barang atau
jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada
setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Hukum permintaan berbunyi
“penawaran berbanding terbalik lurus dengan harga” artinya semakin tinggi harga
barang jumlah penawarannya semakin
bertambah dan sebaliknya. Hukum penawaran bersifat ceteris paribus artinya
apabila keadaan-keadaan tidak berubah. Faktor-faktor yang dianggap tidak
berubah adalah :
i) Penjual
tidak butuh uang tunai
ii) Penjual
tidak khawatir kalau barang turun terus
iii) Penjual
tidak khawatir kalau barang akan mudah rusak
iv) Penjual
tidak kekurangan tempat menyimpan barang
3. Harga
Keseimbangan
Harga keseimbangan atau
harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva
permintaan dan kurva penawaran. Harga keseimbangan dipengaruhi oleh:
a. Kompetisi
diantara para penjual Semakin tinggi tingkat kompetisi diantara para penjual,
maka semakin rendah harga barang/ jasa. Tingkat kompetisi diantara penjual
dipengaruhi oleh:
i) Jumlah
penjual yang ada di pasar
ii) Tingkat
pertumbuhan industry dan penggunaan sumber daya
iii) Jumlah
barang/jasa yang tersedia di pasaran.
b. Kemudahan
untuk keluar masuk pasar Faktor-faktor yang berpengaruh bagi penjual untuk
memasuki pasar diantaranya adalah pengaturan dari Pemerintah, skala investasi
dan penguasaan teknologi. Semakin banyak persyaratan untuk memasuki pasar akan
mengakibatkan tingkat persaingan yang rendah sehingga harga barang/jasa menjadi
relatif tinggi.
c. Ketersediaan
barang/jasa substitusi Semakin banyak tersedia barang pengganti, maka tingkat
persaingan semakin tinggi sehingga harga barang/jasa relatif rendah.
d. Posisi
tawar pemasok nya penjual Apabila penjual sangat tergantung pada pemasoknya,
maka posisi penjual menjadi lemah dan harga barang/jasa masukan menjadi relatif
tinggi. Kondisi seperti ini mengakibatkan harga barang/jasa menjadi relatif
tinggi. Penjual akan tergantung pada pemasok apabila:
i) Jumlah
pemasok sedikit atau tidak ada sumber pasokan lain
ii) Jumlah
penjual banyak
iii) Biaya
untuk berganti pasokan (switching cost) mahal.
e. Posisi
tawar pembeli Semakin tinggi posisi tawar pembeli, maka harga akan menjadi
relatif lebih rendah.
4. Jenis
Pasar
Harga keseimbangan terjadi apabila
terdapat banyak penjual dan banyak pembeli di pasar. Kondisi inilah yang
disebut sebagai pasar persaingan sempurna. Namun demikian, di pasar mungkin
terjadi ketidakseimbangan dalam bentuk:
a. Monopoli,
hanya terdapat satu penjual di pasar.
b. Oligopoli,
apabila terdapat sekelompok kecil penjual yang menawarkan barang/jasa
serupa di pasaran.
c. Monopsoni,
apabila hanya terdapat satu pembeli di pasar.
d. Oligopsoni,
apabila sekelompok kecil pembeli mendominasi transaksi pembelian.
Apabila digambarkan dalam matriks
sederhana, kondisi pasar sebagai berikut:
Tabel
1. Jenis-Jenis Pasar
|
Banyak Penjual
|
Sedikit Penjual
|
Satu Penjual
|
Banyak Pembeli
|
Persaingan Sempurna
|
Oligopoli
|
Monopoli
|
Sedikit Pembeli
|
Oligopsoni
|
Oligopoli/ Oligopsoni
|
Monopoli terbatas
|
Satu Pembeli
|
Monopsoni
|
Monopsoni terbatas
|
Monopoli/ Monopsoni
|